Saturday, September 14, 2013
Informasi dari Garrick Wirawan
Vatikan — Vatikan mencopot duta besarnya untuk Republik Dominika, Uskup Agung Josef Wesolowski, Rabu lalu. Weselowski yang diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II itu dipaksa pulang ke Roma setelah media Dominika melaporkan pria tersebut dituding melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
“Tahta Suci akan menggelar penyelidikan terhadap Weselowski,” kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, 5 September 2013.
Pencopotan dilakukan setelah laporan internal gereja Republik Dominika menunjukkan Wesolowski diduga terlibat dalam penyiksaan dan pencabulan terhadap anak. Pejabat gereja untuk Republik Dominika, Agripino Núñez Collado, mengungkapkan bahwa Vatikan segera bertindak setelah Paus Fransiskus I memperoleh informasi mengenai tuduhan tersebut.
“Kasus ini sangat mengejutkan. Bayangkan, beliau adalah Duta Besar Tahta Suci Vatikan,” ujar Nunez kepada wartawan.
Nunez menegaskan Wesolowski akan memperoleh hukuman setimpal jika tuduhan itu terbukti.“Tapi dia kebal dari hukum Republik Dominika karena memiliki status diplomatik.”
Toh, hal ini tidak menghalangi Jaksa Agung Dominika, Francisco Domínguez Brito, untuk membuat tim khusus yang akan menyidik kejahatan pria yang telah bertugas sebagai duta besar di ibu kota Santo Domingo selama enam tahun terakhir. “Penyelidikan akan mengikuti aturan hukum nasional dan internasional karena status Wesolowski sebagai diplomat.”
Kasus ini mulai terungkap ke publik setelah dua stasiun televisi menanyangkan berita mengenai dugaan pencabulan Wesolowski pada Senin malam waktu setempat. Berita itu mengungkapkan bahwa pria berusia 65 tahun itu kerap mengunjungi pusat sejarah Santo Domingo untuk minum alkohol dan membayar anak di bawah umur untuk berhubungan seksual. Setidaknya 14 anak diduga menjadi korban pria asal Polandia tersebut.
Dia menjadi pastur asal Polandia kedua yang dituduh terlibat pencabulan terhadap anak di Republik Dominika. Otoritas Dominika kini tengah menyelidiki Wojciech Gil Nojache, seorang pastur di sebuah gereja wilayah Juncalito yang didakwa melecehkan putera altar.
Paus Fransiskus I memastikan tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dalam Gereja Katolik. Pada Juli lalu, Paus menetapkan pelecehan terhadap anak merupakan kejahatan di Vatikan.
Sumber
Vatikan — Vatikan mencopot duta besarnya untuk Republik Dominika, Uskup Agung Josef Wesolowski, Rabu lalu. Weselowski yang diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II itu dipaksa pulang ke Roma setelah media Dominika melaporkan pria tersebut dituding melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
“Tahta Suci akan menggelar penyelidikan terhadap Weselowski,” kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, 5 September 2013.
Pencopotan dilakukan setelah laporan internal gereja Republik Dominika menunjukkan Wesolowski diduga terlibat dalam penyiksaan dan pencabulan terhadap anak. Pejabat gereja untuk Republik Dominika, Agripino Núñez Collado, mengungkapkan bahwa Vatikan segera bertindak setelah Paus Fransiskus I memperoleh informasi mengenai tuduhan tersebut.
“Kasus ini sangat mengejutkan. Bayangkan, beliau adalah Duta Besar Tahta Suci Vatikan,” ujar Nunez kepada wartawan.
Nunez menegaskan Wesolowski akan memperoleh hukuman setimpal jika tuduhan itu terbukti.“Tapi dia kebal dari hukum Republik Dominika karena memiliki status diplomatik.”
Toh, hal ini tidak menghalangi Jaksa Agung Dominika, Francisco Domínguez Brito, untuk membuat tim khusus yang akan menyidik kejahatan pria yang telah bertugas sebagai duta besar di ibu kota Santo Domingo selama enam tahun terakhir. “Penyelidikan akan mengikuti aturan hukum nasional dan internasional karena status Wesolowski sebagai diplomat.”
Kasus ini mulai terungkap ke publik setelah dua stasiun televisi menanyangkan berita mengenai dugaan pencabulan Wesolowski pada Senin malam waktu setempat. Berita itu mengungkapkan bahwa pria berusia 65 tahun itu kerap mengunjungi pusat sejarah Santo Domingo untuk minum alkohol dan membayar anak di bawah umur untuk berhubungan seksual. Setidaknya 14 anak diduga menjadi korban pria asal Polandia tersebut.
Dia menjadi pastur asal Polandia kedua yang dituduh terlibat pencabulan terhadap anak di Republik Dominika. Otoritas Dominika kini tengah menyelidiki Wojciech Gil Nojache, seorang pastur di sebuah gereja wilayah Juncalito yang didakwa melecehkan putera altar.
Paus Fransiskus I memastikan tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dalam Gereja Katolik. Pada Juli lalu, Paus menetapkan pelecehan terhadap anak merupakan kejahatan di Vatikan.
Sumber
Garrick Wirawan
Blog ini bukan untuk berdebat, tapi blog ini adalah dokumentasi bantahan atas fitnah-fitnah salibis terhadap ISLAM yang Di dokumentasi dari berbagai sumber
Facebook Garrick
Labels
- Hot News (11)
- Informasi (107)
- Kisah Mualaf (32)
- Menjawab Fitnah (46)
Online
Online
Translate
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2013
(164)
-
▼
September
(115)
-
▼
Sep 14
(15)
- Tamparan Buat Vatikan, Kasus Sodomi Pastor Katolik...
- Tak Terima Tuduhan Media, Vatikan Beri Serangan Balik
- Sebar Berita Bohong, FPI Adukan 11 Media Massa ke ...
- Lakon haram gembala Tuhan
- Dubes Vatikan Dicopot karena Pedofilia
- Skandal 'Vatileaks' Guncang Vatikan
- Pastor bejat bernafsu sesat
- Drama sodomi di Keuskupan Roma
- Mea Culpa Maxima: sebuah film dokumenter tentang p...
- BIBLE DAN PERBUDAKKAN
- Paulus dan sejarah gereja
- MISI SANG NABI
- Proses Masuk Islamnya Wahyu Soeparno Putro
- Perjalanan Jono "Gugun Blues Shelter (GBS)" Memutu...
- Perjalanan Felix Y. Siauw Memilih Islam
-
▼
Sep 14
(15)
-
▼
September
(115)